MUTIARA HIKMAH SYAIKUL KUTUB
Fatwa ini di sampaikan oleh KH. M. Abdul Ghufron Al-Bantani pada tahun 2015 setelah kejadian muktamar NU di Jombang. |
Assalamualaikum. Wr. Wb
Ajaran Ahlussunah Waljamaah adalah ajaran yang murni, dengan bersandar kepada Al-Qur’an, Hadist, Ijma’ dan Qiyas. Melalui konsep-konsep serta Aqidah-aqidah yang dibawa oleh Rasululloh SAW. Sahabat, Tabi’in, Tabiut Tabi’in sampai Para ‘Ulama. Dengan perjuangan-perjuangan yang tentunya tidak mudah, melalui Tafakkur serta Riyadhohnya para Wali dan ‘Ulama, sehingga lahirlah Organisasi NU yang kita kenal sampai saat ini sebagai organisasi dengan penganut terbesar di Indonesia hingga sampai ke mancanegara. Gerakan mereka sangat mulia, mengenalkan dan memberikan Ilmu Agama yang sebenarnya kepada masyarakat, mengembalikan kembali keutuhan Negara Kesatuan Rebuplik Indonesia dari tangan Penjajah.
Tapi saat ini NU hanyalah tunggangan untuk kepentingan-kepentingan pribadi, mengatas namakan Ahlussunah waljamaah demi merauk keuntungan dan pengikut yang setia, menggunakan Foto-foto dan poster-poster para ‘Ulama untuk kepentingan Partai. Sampai-sampai warga Nahdliyyin pun saling tawuran bahkan pembunuhan hanya ingin tercapainya maksud dan tujuan mereka, Apakah engkau termasuk dari golongan tersebut.? mudah-mudah kita tidak termasuk dalam golongan tersebut.
Pondok Pesantren merupakan wadah keislaman yang mencetak Jiwa islami yang berkarakter, seyogyanya marilah kita saling menyambung Silaturrahmi dan Bersatu seperti yang telah di ajarkan oleh Rasululloh, Sahabat, Para Imam, Para Wali-wali Allah dan orang-orang Sholihin dengan menjunjung tinggi Ukhuwwah Islamiyyah Ahlussunah Waljamaah. dan kita juga harus ingat Pejuang-pejuang Agama yang telah merintis Ilmu-ilmu ketuhanan dan melestarikan kitab kuning seperti Syekh Ahmad Khotib Sambas, Syekh Nawawi Al-Banteni, Syekh Abdul Karim Al-Banteni, Syekh Asnawi Caringin dan Syekh Hasan Armin (Abuya Mama Armin) Al-Banteni. dan Ulama-ulam kitab Kuning lainnya seperti Syekh Yusuf Al-Makasari, Syekh Mahfudz At-Tarmasi. Syekh Abdussomad Al-Palimbani, Syekh Arsyad Al-Banjari, Syekh Ihsan Jempis Kediri dan Syekh Yasin Al-Fadani.
Ulama harus diberi apresiasi yang tinggi oleh semua Kalangan, karena merekalah engkau menjadi seseorang yang berpotensi di dunia islam, memberikan makna-makna kehidupan yang berlandaskan atas kemampuan spiritual keagamaan. merajut moral masyarakat dengan Akhlaqul Karimah suritauladan yang telah diwariskan oleh Rasululloh kepada kita semua, tanpa mereka kita Buta, tanpa mereka kita sesat, tanpa mereka kita terjerumus dalam jurang kenistaan dan jauh dari Keridhoan Allah. Do'a ku menyertaimu wahai Para Wali-walinya Allah.
Kita Bangsa Indonesia harus bisa mengingatkan para pahlawan Nasional. para Pahlawan Nasional ini jangan sampai di permainkan. karena di Indonesia banyak sekali suku-suku dan berbagai macam budaya warisan nenek moyang kita, makanya harus kita jaga kelestariannya sebagai bangsa yang selalu ingat terhadap negaranya sendiri, jangan di sia-siakan, ingatlah nenek moyang yang telah memperjaungkan Nusantara untuk menyelamatkan Tanah Air. daripada itu generasi-generasi penerus janganlah engkau menjadi pejuang Narkoba, Pejuang Korupsi karena itulah penghianat Bangsa, Agama dan Negara. Ingatlah...! jangan lupakan sejarah, yaitu para pejuang Indonesia Bhinneka Tunggal Ika, Merah Putih dan Pancasila. kita bisa hidup di negara Indonesia ini bukanlahlah warisan tapi semata-mata ini adalah hasil tumpah darah para pejuang. wahai Pemuda Pemudi Indonesia, Ingatlah...! kembalilah kepada Tuhan yang Maha Esa, janganlah sombong, serakah dan munafik. marilah kita persatukan Ulama dan Umaro. kami yakin, kami sadar bahwa Suku-suku dan Pulau-pulau di Indonesia adalah Rahmat yang harus di selamatkan. jangan menjadi orang yang tidak berguna.
Kami mengungkapkan isi tulisan ini bukan semata-mata ingin menjadi seorang pemimpin, akan tetapi mengajak bersama-sama dan bersatu kepada Fitrahnya indonesia. Pondok Pesantren yang ada di Indonesia ini, kita harus bersatu dan kebersamaan, Pondok pesantren yang ada di Indonesia Bhinneka Tunggal Ika, harus sesuai dengan kitab kuning, para Ulama yang sudah berjuang jiwa raga untuk bangsa dan agama. bahwa pesantren harus kebersamaan tolong menolong, gotong royong dan saling silaturrahmi. kita harus betul-betul menjaga fitrahnya pesantren dan kitab kuning. penerus Pondok Pesantren dari sabang sampai meraoke, kita harus mengingat sejarah keyakinan tuntunan Rasululloh SAW. Pesantren harus memberi contoh dengan saling Bersilaturrahmi yang di ajarakan Ulama nusantara seperti : Syekh Ahmad khotib Sambas, Syekh Nawawi Al-Banteni, Saikhona Kholil Bangkalan, KH. Hasyim Asy'ari, KH. Hasan Armin, dan Ulama-ulama lainnya.
kita semua di dunia ini tidak ada yang kaya miskin sama saja. mari kita berjuang untuk Bhinneka Tunggal Ika. kami bersyukur pada Allah SWT, karena Indonesia masih penuh dengan Pesantren yang berilmu, beragama dan Akhlaqul Karimah. mari kita selamatkan Indonesia agar supaya makmur, Indonesia adalah merah Putih, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika. saya berdo'a para Ulama bisa bersatu kembali memegang amanah Rasulullah SAW.
saya menulis ini bukan untuk mencari ketenaran, menjadi pemimpin atau menjadi pahlawan, Tidak.....tapi untuk menyatukan dan mengingatkan. Ulama harus menjadi pelayan umat yang harus Lillahi Ta'ala. Ingatlah...! sejarah Wali Songo dan Ulama gudangnya ilmu dan pengarang-pengarang kitab yang ada di Nusantara ini, mereka telah berjuang. kita harus menyelamatkan bangsa dan agama. Pesantren menjadi teladan masyarakat, kita jangan sampai lupa Tokoh-tokoh Ulama, Pahlawan yang ada di Indonesia. kita doakan bahwa mereka orang yang berjasa.
1. KH. M. Abdul Ghufron Al-Banteni
2. Syekh Ahmad Khotib Sambas
3. Syekh Nawawi Al-Banteni
4. KH. Hasan Armin (Abuya Mama Armin) Al-Banteni
5. Syaikhona Kholil Bangkalan
6. KH. Hasyim Asy'ari
Kisah-kisah bangsa kita Indonesia, kita harus membangun Negara ini, membangun jasmani dan rohani, biarpun suku-suku manapun, itu saudara kita , biar agama manapun saudara kita, kita mengingati bangsa Indonesia, kebudayaan harus di lestarikan, jangan di lupakan, sejarah nenek moyang kita, bahasa dan seninya, karena mereka berjuang dengan bersatu itulah Indonesia. Kita jangan merasa pintar, jangan merasa kaya, jangan merasa miskin, semua manusia akan kembali kepada Tuhan Maha Esa, jangan menakuti rakyat, karena rakyat harus di kasih ilmu yang benar-benar, sehingga saya yakin bahwa rakyat, umaro, ulama dan seluruh agama,akan mendapat keberkahan, kita harus mengingatkan, bahwa Indonesia harus di abadikan, serta lintas agama harus dijalankan di Indonesia ini. Putra-putri, anak-anak bangsa, sebagai penerus jangan mengaku-ngaku seorang ulama, mengaku-ngaku umaro, mengaku-ngaku orang kaya, mengaku-ngaku orang pintar. Ternyata semua menghancurkan Republik ini. Kita harus sadar, kita harus menyadari dan semua manusia yang ada di dunia ini akan kembali kepada Tuhan yang Maha Esa. Mari kita bangun Indonesia ini, jangan di kotori, takut menjadi bencana. Bencana moral, bencana alam,dan beraneka ragam bencana, kita harus menyelamatkan rakyat Indonesia. Dan semua kita doakan, mari agar Indonesia ini tentram, damai sentosa, makmur dunia akirat. Dan semua pesantren harus mengingati upacara bendera setiap hari senin, kita harus malu jika tidak mengingati Indonesia raya, Pancasila, merah putih, jangan sampai di lupakan. Pesantren di manapun harus mengadakan upacara pengibaran bendera merah putih, karena itu, kita mengingatkan, menyelamatkan bangsa, agama, dan Negara ini, itulah Republik Indonesia.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar