Sabtu, 29 April 2017

MAKNA PERBEDAAN SUKU DAN BANGSA






MAKNA PERBEDAAN SUKU DAN BANGSA

Tuhan menciptakan manusia, tujuannya untuk saling mengenal, saling tolong menolong Agama manapun itu saudara. Suku manapun itu saudara, mari kita bersama sama merukunkan badan hati kita. Jangan di bodohi dengan diri sendiri. Singkong tetap singkong padi tetap padi jangan menjadi manusia yang rakus. Kita harus ramah tamah dan gotong royong seperti yang di ajarkan para nabi dahulu. Kita harus bisa mengayomi, bukan berarti saya ingin terkenal oleh kalangan manapun. Saya sangat sedih melihat keadaan sekarang. Rakyat tinggal lamunan, rakyat tinggal tontonan, siapa yang mau menyelamatkan...?. Mari kita hidupkan ruh bangsa ini kita semua sama, karena semuanya ciptaan tuhan. Marilah kita renungi bersama jangan sampai membenci iri dengki terhadap sesama. Kita percaya tuhan itu satu. Ingatlah semua manusia akan kembali kepangkuannya.


Perbedaan Bangsa & Suku dalam Qur’an
Heterogenitas Kebangsaan dalam Perspektif Al-Qur’an. (QS. Ar-Rum ayat 22)

وَمِنْ آَيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِلْعَالِمِينَ



"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui".



QS. Al-Hujurat ayat 13

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ



"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal".



QS. Al-Hujurat ayat 11

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا 
أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ



"Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim".

       Oleh karenanya mari kita bersatu teguh untuk menyelamatkan bangsa ini, dan kita rukunkan antar agama bangsa dan negara.

    Salam jiwa
KH M ABD GHUFRON AL- BANTANI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar